TTG: BIOURIN FERMENTASI TRICHODERMA

          

 

TTG: BIOURIN  FERMENTASI TRICHODERMA

Prof. Dr. Ir. I Made Sudantha, MS.

Prof. Ir. Suwardji, M.App.Sc., Ph.D.

Ni Luh Putu Nina Sriwarthini, S.Pd., M.Pd.

 

 Produk Teknologi yang Didiseminasikan ke Masyarakat (PTDM)

BADAN RISET INOVASI NASIONAL (BRIN)

UNIVERSITAS MATARAM

Oktober, 2021

 

Pendahuluan

Biourin merupakan pupuk cair yang mengandung unsur yang lengkap yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium dalam jumlah yang sedikit serta seng, besi, mangan, dan tembaga. Biourin dapat memberikan peningkatan hasil tanaman yang hampir menyamai bahan penyubur tanaman . Salah satu mikrobia yang digunakan untuk fermentasi biourin adalah jamur Trichoderma spp. 

Pupuk cair biourin  juga memiliki beberapa kelebihan antara lain 1) dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, 2) jumlah kandungan nitrogen, fosfor, kalium dan air lebih banyak jika dibandingkan dengan kotoran sapi padat, 3) volume penggunaan lebih hemat dibandingkan pupuk organik padat serta aplikasinya lebih mudah karena dapat diberikan dengan penyemprotan atau penyiraman, 4) mudah membuatnya, serta 5) murah harganya.

Biourin fermentasi Trichoderma telah didaftarkan dalam bentuk Paten  No. P00201909142 tanggal 14 Oktober 2019 (Inventor:           I Made Sudantha).

 Pemurnian dan Perbanyakan Jamur Trichoderma spp.

 

Gambar 1. Koloni jamur saprofit T. harzianum isolat Sapro-07

Gambar 2. Koloni jamur endofit T. koningii isolat Endo-02

 Isolat jamur yang digunakan untuk fermentasi biourin  ini adalah jamur saprofit T. harzianum isolat Sapro-07 (Gambar 1) dan jamur endofit T. koningii isolat Endo-02 (Gambar 2.).

 Pembuatan Larutan Induk  Jamur Trichoderma spp.

 

Gambar 3. Pemanenan spora jamur Trichoderma spp.

Gambar 4. Larutan induk Trichoderma spp.

 

Kedua isolat jamur Trichoderma tersebut terlebih dahulu dimurnikan dan dibiakkan secara masal pada medium Potato Dextrose Agar oleh Tim PTDM di Laboratorium Proteksi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Mataram, sesuai dengan prosedur  Sudantha (2007). Selanjutnya biakan jamur Trichoderma spp. ini dipanen pada umur dua minggu untuk pembuatan larutan induk dengan cara memanen  spora jamur  saprofit T. harzianum isolat Sapro-07 dalam satu Cawan Petri dan spora jamur  saprofit T. koningii isolat Endo-02 dalam satu Cawan Petri yang selanjutnya dilarutkan dalam satu liter aquadest untuk pembuatan  10 liter biourin. 

Pembuatan Biourin  Trichoderma

 Pembuatan biourin dilakukan oleh kelompok tani  ternak Putra Gembala yang didampingi oleh Tim PTDM sebagai berikut:      Penyiapan urin sapi  yang dipeoleh dari kandang kolektif sapi di Dusun Senteluk Daya (Gambar 5), urin sapi dimasukan dalam bak penampungan, kemudian di lakukan aerasi dengan cara memompa urin dalam bak penampungan memakai mesin, urin tersebut dinaikan ke dalam bak yang terletak setinggi 2,5 m, diatas bak penampungan, kemudian dialirkan kembali ke bawah meliwati beberapa tangga sehingga kejatuhan urin ke bawah akan terurai dan kontak dengan udara (proses aerasi), hal ini dilakukan selama 24 jam hingga urin tidak berbau urea, karena ureanya sudah menguap ke udara.

Cara membuat larutan induk  Trichoderma yaitu  50 ml biakan jamur T. harzianum isolat SAPRO-07 dan T. koningii isolat ENDO-02 dilarutkan  dalam 1 liter air, kemudian ditambahkan 2,5 g glukosa. Kebutuhan bahan untuk 50 liter bahan urin sapi adalah 2,5 liter larutan induk.

Selanjutnya urin sapi difermentasi dengan larutan induk jamur Trichoderma spp. (Gambar 5).  Mengemas formulasi biourin dalam bentuk cairan  dalam botol berukuran  1.000 ml (Gambar 6).

 

Gambar 5. Bak untuk menampung urin sapi dan sekaligus untuk fermentasi biourin

Gambar 6. Biourin Trichoderma formulasi cair

 

Deskripsi  Biourin   Trichoderma

 

Mengandung jamur Trichoderma harzianum isolat Sapro-07 dan Trichoderma koningii isolat Endo-02, jamur ragi Sacccharomyces, bakteri Lactobacillus.

Kandungan biourin fermentasi Trichoderma:

N 3,90%, P2O5 3,80%, K2O 4,5%, pH 7,1; C-organik  7,80%; KTK 17,90 cmol kg-1; C/N rasio 12,0; populasi Trichoderma spp. 50 x 106 propagul/ml  biourin.

 Cara Aplikasi Biourin  Trichoderma

 Biourin Trichoderma sebagai bionutrisi hidroponik kangkung Lombok digunakan sebagai berikut: Untuk satu wadah gelas plastik yang berisi sterofoam yang dimasukkan ke dalam paralon memerlukan air sebanyak 1 liter. Untuk keperluan satu liter air ditambahkan campuran 5 ml biourin dan 5 ml bioaktivator (bionutrisi BB Mix).  Selanjutnya pada umur 2 – 3 minggu  harus dilakukan penambahan bionutrisi BB Mix menjadi 10 ml biourin dan 10 ml bioaktivator  per 1 liter, air nutrisi ini bisa digunakan sampai panen, asal tidak berbau. Jika berbau tak sedap, maka harus diganti  sampai  panen.

Air yang sudah bercampur dengan nutrisi dimasukkan ke dalam paralon memenuhi paralon ½ nya, dengan maksud agar benih kangkung yang sudah berkecambah tidak terendam dan membusuk.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURRICULUM VITAE

Aplikasi Biotrichon (hak paten Prof. Sudantha)

TTG: APLIKASI BIONUTRISI CAMPURAN BIOAKTIVATOR DAN BIOURIN (BB Mix) PADA HIDROPONIK KANGKUNG LOMBOK