TTG: APLIKASI BIONUTRISI CAMPURAN BIOAKTIVATOR DAN BIOURIN (BB Mix) PADA HIDROPONIK KANGKUNG LOMBOK

 

    

 

TTG: APLIKASI BIONUTRISI CAMPURAN BIOAKTIVATOR   DAN BIOURIN  (BB Mix) PADA  HIDROPONIK KANGKUNG LOMBOK

Prof. Dr. Ir. I Made Sudantha, MS.

Prof. Ir. Suwardji, M.App.Sc., Ph.D.

Ni Luh Putu Nina Sriwarthini, S.Pd., M.Pd.

 

 Produk Teknologi yang Didiseminasikan ke Masyarakat (PTDM)

BADAN RISET INOVASI NASIONAL (BRIN)

UNIVERSITAS MATARAM

Oktober, 2021

 

 

PENDAHULUAN

Kangkung (Ipomoea reptans Pair) merupakan tanaman sayuran penting di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Sayuran ini mudah dibudidayakan dan berumur pendek. Selain untuk sayuran, kangkung yang mengandung senyawa tertentu juga bermanfaat dalam industri farmasi.

Kangkung terbaik di Indonesia adalah kangkung Lombok, dengan tekstur yang renyah dan bercita rasa khas.   Kangkung khas Lombok  memiliki kualitas yang tinggi dengan ciri khas daun berwama hijau muda cerah, menarik, dan lebar. Secara fisik kangkung Lombok sangat mudah dikenal dari bentuknya gemuk hijau dan sangat segar, tidak elastis dan mudah patah. Keistimewaan lainnya adalah rata-rata panjanynya 30 – 40 cm.

Tanaman kangkung yang ditanam disawah menggunakan sisa-sisa air yang ada, selain itu kangkung dibudidayakan di sungai yang sudah mulai tercemar limbah kimia pertanian yang menyebabkan kuantitas dan kualitas kangkung Lombok menjadi rendah. Kadar Pb kangkung segar yang dibudidayakan pada DAS hulu lebih tinggi daripada DAS hilir. Sebaliknya dengan jumlah mikroba patogen E. coli, kangkung segar dari DAS hilir mengandung mikroba lebih tinggi daripada DAS hulu.

Dengan demikian diperlukan terobosan teknologi budidaya kangkung yang ramah lingkungan. Salah satu teknologi budidaya yang mempunyai prospek baik adalah dengan sistem hidroponik. Hidroponik  diartikan sebagai teknik budidaya tanaman dengan menggunakan media tanam selain tanah dan memanfaatkan air untuk menyalurkan unsur hara yang dibutuhkan ke setiap tanaman.

Nutrisi hidroponik yang banyak di jual di pasar dan harganya cukup mahal adalah Pupuk AB Mix yang terbuat dari bahan kimia. Nutrisi A-B Mix atau pupuk racikan adalah larutan yang dibuat dari bahan-bahan kimia yang diberikan melalui media tanam, yang berfungsi sebagai nutrisi tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Nutrisi hidroponik berupa bionutrisi yang terbuat dari limbah kotoran ternak sapi berpotensi untuk dikembangkan karena ramah lingkungan. Bionutrisi ini dapat berupa bioaktivator dan biourin fermentasi Trichoderma atau gabungan keduanya.  

PENYEDIAAN  BIONUTRISI BB Mix

 Nutrisi hidroponik yang digunakan adalah bionutrisi campuran bioaktivator Trichoderma dan biourin Trichoderma atau Bionutrisi BB Mix. Bionutrisi BB Mix mengandung jamur Trichoderma harzianum isolat Sapro-07 dan Trichoderma koningii isolat Endo-02, jamur ragi Sacccharomyces, bakteri Lactobacillus. Bionutrisi ini mengandung unsur hara N, P, dan K yang merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.

 

Gambar 1. Bioaktivator Trichoderma untuk  Bionutrisi

Gambar 2. Biourin Trichoderma untuk Bionutrisi

 

APLIKASI  BIONUTRISI BB Mix

      

 Green-house  yang  terbuat dari kerangka baja ringan,  beratap plastik UV dan berdinding paranet (Gambar 3). Satu  unit paralon dengan panjang 400 cm  dilubangi dengan  jarak tanam 20 cm, dengan demikian terdapat 20  lubang tanam bibit kangkung. Dibuatkan tower tandon untuk bionutrisi BB Mix (Gambar 4).

Media tanam kangkung hidroponik terbuat dari sterofoam block dan gelas plastik.   Bagian atas sterofoam dilubangi agar block gelas plastik  bisa masuk separuhnya. Bagian dalam steroafoam block plastik dilapisi, agar sterofoam block bagian bawah tidak bersentuhan langsung dengan air.

Benih kangkung yang  digunakan adalah yang tenggelam karena bernas dan mempunyai vigor yang baik. Selanjutnya menyemai benih dengan cara meletakan pada kain yang tebal agar dapat  menahan air dan membungkusnya dan membasahi dengan air  agar bisa mempercepat benih kangkung pecah menjadi kecambah.

Untuk satu wadah gelas plastik yang berisi sterofoam yang dimasukkan ke dalam paralon memerlukan air sebanyak 1 liter. Dalam satu unit percobaan memerlukan 20 liter air yang sudah tercampur dengan bionutrisi. Untuk keperluan satu liter air ditambahkan 5 ml bioaktivator dan 5 ml biourin.  Selanjutnya pada umur 2 – 3 minggu  dilakukan penambahan nutrisi menjadi masing-masing 10 ml bioaktivator dan biourin  per 1 liter, air bionutrisi ini bisa digunakan sampai panen.

Bibit kangkung dipindahkan setelah 3 hari dengan cara memindahkan bibit ke dalam wadah gelas plastik yang sudah ada steroafoam block.  Selanjutnya, tuangkan larutan nutrisi hidroponik pipa paralon hingga mengenai permukaan wadah dan bibit.  Perawatan  tanaman kangkung hidroponik dengan mengawasi dan memperhatikan nutrisi atau kebutuhan kangkung akan unsur hara dalam bentuk cair. Pada  saat kangkung memasuki berumur 2 minggu, maka konsentrasi larutan ditambah. Kangkung hidroponik dipanen pada umur 30 hari setelah tanam bibit,  ketika daun-daun kangkung masih hijau segar dan belum terlihat tua atau belum  berbunga.

 

Gambar 3. Green-house hidroponik kangkung Lombok

Gambar 4. Tower tandon bionutrisi BB Mix

 

Gambar 5. Kangkung Lombok dari budidaya tanaman sistem hidroponik menggunakan bionutrisi BB Mix

 

 

Deskripsi  Kangkung Hidroponik

 

Budidaya kangkung Lombok dengn sistem hidroponik pemeliharaan kangkung jauh lebih mudah dan sederhana, sebab petani hanya mencairkan pupuk/nutrisi dan menaruh bibitnya dan kangkung akan tuMbuh subur. Kangkung sistem hidroponik rasanya lebih renyah, segar  dan lebih higienis sehingga mudah untuk masuk pasar-pasar modern.

Kangkung Lombok  yang ditanam pada “green house” dengan sistem hidroponik seluas 2,0 are setara dengan setengah hektare bila ditanam di  lahan sawah dengan hasil 15 ton yang   memerlukan waktu 30 hari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURRICULUM VITAE

Lomba sang penemu, TVRI Nasional gandeng UNRAM